Tiga hari yang lalu, di libureng ada acara hajatan yang berlangsung sore hingga malam hari. Libureng adalah salah satu kecamatan di Sulawesi Selatan. Acara tersebut merupakan Acara nikah salah satu rekan di proyek.
Kami menghadiri acara tersebut sekitar jam 19.25. Yang anehnya, antara panggung penyantin dengan panggung hiburan jaraknya cukup jauh, sekitar 20 m-an. Suasana semarak dipangung hiburan maupun dipanggung pengantin, namun digerbang menuju panggung pengantin gelap gulita. Kami sempat salah masuk, karena tidak ada lampu dan “Welcome” atau tulisan apapun yang menyambut kedatangan tamu.
Setelah menyalami pengantin, ngasih anpau dan menikmati hidangan, kami bergerak menuju panggung hiburan. Panggungnya pun sangat sederhana cuma setinggi 1 meter dari tanah, dengan iringan music organ tunggal Bunga Cinta Electone dari Parigi – Lapri. Beberapa lagu dinyanyikan oleh para biduan. Satupun penonton tidak ada yang bergoyang joget. Padahal jarak penonton ke panggung tersebut cukup jauh, 8 meteran. Maklum sudah kebiasaan klo ditempat kaya gini suka terjadi tawuran klo ada penonton yang ikut joget. Sebagian pemuda menganggap “NANTANG TAWURAN”.
Beranjak jam 22.00, sebagian biduan berganti busana. Kami tidak menyangka dibalik pakaian jaket jean mereka ternyata hanya menggunakan pakaian super mini. (more…)
Jack van bray's Blog 